Kemulian seorang penghafal Alquran bukan hanya didapatkan di dunia. Namun juga di Akhirat kelak. Begini cara menghafal Alquran ala Ustadz Adi Hidayat yang bisa diterapkan
Dari sekian kemulian Ramadhan salah satu yang saya nantikan adalah tayangan hafidz Indonesia di salah satu stasiun swasta. Banyak kisah inspiratif yang saya dapatkan ketika melihatnya. Anak- anak pada usia bermain namun telah menghafal kalam ilahi dengan merdunya.
Sebagai seorang muslimah, keinginan untuk bisa hafal Alquran juga ada dalam diri saya. Apalagi menghafal alquran bukan tentang diri sendiri dan Alquran saja. Menjadi seorang hafidzoh memiliki banyak sekali kemuliaan.
Seperti janji Allah, seorang anak yang hafal Alquran bisa memberikan mahkota kemulian bagi orang tuanya. Terlebih Bapak yang sangat saya cintai berada di sisiNya. Tentu saja saya ingin bapak disana terus mendapatkan kiriman pahala dari hafalan Alquran.
Nyatanya menghafal Alquran tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak sekali godaan penghafal alquran. Namun Sulit bukan berarti tidak bisa. Justru kesulitan tersebut membawa pahala yang tidak ternilai harganya.
Tahapan Menghafal Alquran
Untuk mewujudkan menjadi hafidz/ hafidzoh tentu tidak berpangku tangan. Ada beberapa tahapan berikut yang bisa dilalui seorang, yaitu :
1. Luruskan niat
Sebelum menghafalkan Alquran penting sekali meluruskan niat. Menghafal jangan karena ingin jadi hafidzah. Namun menghafal karena hanya ingin mendapatkan Ridho Allah. Mendapatkan kemuliaan disisiNya. Sehingga ketika dalam perjalanannya mengalami kesulitan akan menganggapnya sebagai ujian serta bernilai pahala. Begitupun ketika telah menghafalnya, tidak ada sikap ujub. Karena apa yang dilakukan semata- mata untuk Ridho Allah. Keberhasilan hafal merupakan atas ijin Allah. Bukan yang lainnya, apalagi ingin menyandang gelar hafidzah karena mendapat pujian dari sesama manusia.
2. Berdoa pada Allah
Allah-lah Tuhan yang membolak- balikkan hati. Disaat tertentu ada keinginan kuat untuk menghafal. Namun sebaliknya, ketika futur justru malas yang ada. Maka selalu berdoa memohon keistiqomahan, kemudahan serta menjaga kesucian hati penting sekali.
3. Cari metode yang tepat
Setiap orang punya cara sendiri untuk menghafal. Bisa cara tertentu mudah bagi saya sedangkan cara lain sebaliknya. Maka ketika ingin menghafal Alquran, mencari metode yang tepat penting sekali. Sehingga selain terus menghafal, mencari ilmunya juga sangat perlu.
Metode Menghafal Alquran Ala Ustadz Adi Hidayat
Mencari metode menghafal Alquran bisa bertanya pada orang yang berpengetahuan. Bisa dengan membaca buku atau bisa juga mendengarkan ceramah agama.
Salah satu Ustadz yang menginspirasi saya tentang ceramahnya tentang menghafal Alquran adalah Ustadz Adi Hidayat.
Ustadz Adi Hidayat sangat menekankan kesucian niat dalam menghafal. Beliau juga memotivasi untuk menyisihkan waktu “sedikit saja” dalam sehari untuk menghafal. Beliau menjelaskan
Banyaknya halaman Alquran terdiri dari 604 halaman. Target hafalan Alquran yang bagus yaitu 2 tahun yaitu hafal sekaligus tahsin. Artinya jika satu hari satu lembar maka seseorang akan menyelesaikan menghafal Alquran sekitar 1 tahun 8 bulan 4 hari sisanya hingga genap 2 tahun untuk tahsin dan penyempurnaannya.
Cara menghafal Alquran Ustadz Adi Hidayat
Dalam menghafal Alquran harus istiqomah. Sedikit- sedikit namun dilakukan konsisten setiap hari. Tiap hari dialokasikan 2 jam untuk menghafal Alquran. Ingat, sisihkan waktu sedikit dalam hidup untuk akhirat. Karena jika mengejar Akhirat maka dunia akan mengikuti. Sebaliknya, jika hanya dunia saja maka akhirat akan hilang.
“Salah satu cara mendapatkan akhirat yaitu dengan menghafal Alquran”
Sehari semalam, dari waktu 24 jam yang dimiliki hanya perlu menyisihkan 2 jam saja. Untuk 2 jam sendiri akan dibagi menjadi 2, yaitu sebagai berikut
1 Jam pertama
Fungsi 1 jam pertama digunakan untuk menghafal. Waktunya yaitu pagi hari dengan membagi 2 lagi. Yaitu, setengah jam sebelum subuh digunakan untuk menghafal Alquran. Caranya 10 menit untuk mendengarkan sisanya 20 menit untuk menghafal.
Setengah jam kedua digunakan untuk murojaah. Waktunya yaitu sebelum tidur. Jadi sebelum tidur menutupnya dengan murojaah hafalan yang telah dilakukan hari tersebut
1 jam kedua
Untuk 1 jam sama dengan 60 menit dibagi menjadi 5 bagian. Alasannya, sesuai dengan waktu sholat wajib ada 5. Maka 60 menit dibagi 5 hasilnya 12 menit.
Jadi tiap waktu sholat wajib punya waktu 12 menit. Waktu tersebut dibagi 2 lagi. Untuk 6 menit digunakan untuk sholat sunnah sebelum sholat wajib. Sedangkan 6 menit sisanya digunakan untuk sholat sunnah bada sholat wajib. Dalam sholat sunah tersebut menggunakan materi hafalan untuk sholat
Untuk hari kedua, gunakan sebelum sholat tahajut untuk murojaah hafalan sebelumnya. Sedangkan untuk hafalan setelah sholat tahajut menunggu sholat subuh. Untuk ritme selanjutnya sama dengan cara diatas.
Hafalan dengan cara diatas dilakukan dari hari sabtu hingga kamis. Untuk hari jumat libur menghafal. Hari off menghafal digunakan untuk murojaah mulai sabtu hingga kamis sebelumnya.
Salah satu trik mudah menghafal lainnya yaitu mudzakarah. Kapan pun punya waktu memanfaatkannya untuk melafalkan surat yang sedang dihafal. Misalkan saja sambil mengendarai sepeda, sambil masak dan lainnya. Yang penting bukan waktu serta tempat yang dilarang untuk melafalkan ayat suci Alquran
Berapaun banyak teori menghafal, jika tidak dipraktekkan hanya tinggal teori. Untuk itulah yuk sama- sama jadikan teori tersebut menjadi sebenar- benarnya ilmu dengan mempraktekkannya
Posting Komentar
Posting Komentar