Pernah tidak ingin berbuat kebaikan namun akhirnya gagal? Atau ingin beribadah tetapi tidak jadi? Jika iya, bisa saja salah satu penyebabnya karena menundanya.
Apapun yang kita lakukan merupakan sebentuk amalan. Amalan dikatakan baik jika sesuai norma serta kaidah agama. Sebaliknya, jika melanggar serta tidak sesuai maka dikatakan sebagai amalan buruk. Sebagai seorang muslimah, tentu memiliki standar amalan kebaikan yaitu yang sesuai dengan Baginda Rasulullah juga firman-Nya.
baca juga : Tanda-tanda hati yang keras
Untuk itulah, manusia diciptakan di dunia ini salah satunya yaitu untuk beribadah. Maka segala amalan yang dilakukan untuk memperoleh ridhoNya serta akan dipertanggungjawabkan dihadapannya. Bagaimanapun di dunia ini, ibaratnya mampir saja. Berhenti sejenak demi mempersiapkan bekal yang nantinya akan dibawa dikehidupan selanjutnya. Salaha satu cara untuk memperbanyak bekal yaitu dengan beramal kebaikan.
Yang namanya amal kebaikan bukan semudah membalikkan telapak tangan. Selalu ada ujian yang menyertainya. Bahkan ada yang mengibaratkan, beramal kebaikan ibarat menggenggam bara. Banyak yang tidak dapat istiqomah mempertahankan dan memilih untuk menyerah. Karena bukan hanya dari orang lain, tapi ujian yang sesungguhnya berasal dari dalam diri sendiri yaitu nafsu. Nafsu yang terus mengajak pada kesenangan sesaat duniawi. Nafsu pula tidak suka beramal kebaikan dan suka mengajak bermalas-malasan. Ketika menunda amal kebaikan itu artinya kalah terhadap hawa nafsu. Seharusnya manusia yang mengendalikan nafsu bukan nafsu yang mengendalikan manusia. Nafsu akan cenderung untuk membuat kenikmatan sesaat
Baca juga : Kekuatan dan manfaat istigfar
Untuk itulah, agar tetap dapat melakukan amal kebaikan salah satu caranya yaitu tidak menundanya. Jika menunda amal kebaikan bisa dipastikan tidak akan jadi melakukannya. Karena saat kita ingin melakukannya lagi, semangat sudah tidak seperti diawal. Jika pun melakukan sudah tidak maksimal dan dengan kemalasan.
Menunda amal kebaikan pada dasarnya lebih mementingkan urusan dunia yang fana dari pada akhirat. Tentu suatu kerugian yang besar. Karena jika menyadari, keutamaan akhirat tidak ada duanya. Contohnya saja, hanya dengan sholat dua rakaat sebelum subuh saja, lebih utama dari dunia dan seisinya. Belum lagi banyak ibadah lainnya yang tentu keutamaannya banyak sekali.
baca juga : Agar terhindar dari sifat suudzon
Dengan menunda amal pula akan merasa bisa melakukan dimasa akan datang sehingga meremehkannya. Padahal perkara usia, tidak ada yang tahu. Manusia tidak akan tahu, detik ini dalam kesehatan namun detik kemudian nyawa sudah diambil yang punya. Atau tentang keimanan. Karena Allah SWT Maha membolak- balikkan hati. Hari ini beriman tapi entahlah esok. Maka selagi bisa melakukan amal kebaikan, lakukan tanpa menundanya bahkan jika perlu paksa diri kita untuk melakukannya.
Untuk itulah agar jangan sampai menunda kebaikan maka berdzikir kepada Allah. Dzikir disini bukan hanya wirid secara lisan seperti tilaw2ah, membaca kalimat thotibah serta sholat nafilah. Tetapi juga dzikir dengan perbuatan yaitu dengan mengingat selalu Allah SWT dan selalu merasa diawasi sehingga apapun yang dilakukan akan terkontrol dan tujuan utama adalah akhirat.
Posting Komentar
Posting Komentar